oleh
Andreas dan Jatmiko
Bagi kami, Citorek begitu unik. Lihatlah
sawah yang menghampar luas di desa itu. Banyak yang bisa diceritakan dari
persawahan Citorek. Itulah mata pencaharian mereka: bertani. Katanya, jika
seorang laki-laki hendak menikah, istrinya harus bisa menanam padi. Anda tidak
akan bisa melihat kegiatan bertani di sini saat hari Jumat dan Minggu. Karena
semua masyarakat di sini Islam, Jumat adalah waktunya untuk beribadah (shalat
Jumat). Sementara, hari Minggu merupakan libur nasional. Mereka menghormati
pemerintah dengan meliburkan diri di hari tersebut.
Untuk hal yang satu ini, mereka masih
memegang teguh amanat dari leluhur. Kata leluhur, cukuplah panen sekali dalam
setahun. Jika lebih, padinya tidak akan tumbuh sempurna. Benar saja, suatu kali
mereka pernah panen dua kali dalam setahun. Namun, panen mereka selalu gagal
karena padinya tidak tumbuh sempurna.
Sesudah panen, ada perayaan yang
dinamakan Seren Taun sebagai wujud dari rasa syukur mereka kepada Yang Maha
Kuasa karena telah memberi nikmat yang berlimpah. Saat seren taun jugalah,
masyarakat menggelar berbagai acara lainnya seperti yang tertulis di bawah ini.
1.
Nganjang/babawaan
Nganjang merupakan satu hari sebelum perayaan Seren Taun, yang harus membawa sisa hasil bumi kepada kasepuhan yang disebut ngajiwa, dengan diiringi goong gede. Hasil bumi yang dimaksud padi, pisang, ternak dan lain-lain.
Nganjang merupakan satu hari sebelum perayaan Seren Taun, yang harus membawa sisa hasil bumi kepada kasepuhan yang disebut ngajiwa, dengan diiringi goong gede. Hasil bumi yang dimaksud padi, pisang, ternak dan lain-lain.
2.
Hiburan/raramean
Hiburan dilakukan pada malam hari sebelum perayaan Seren Taun, seperti hiburan topeng, koromong, angklung, dan lain-lain.
Hiburan dilakukan pada malam hari sebelum perayaan Seren Taun, seperti hiburan topeng, koromong, angklung, dan lain-lain.
3.
Memotong kerbau
Kerbau
dibeli dari iuran masyarakat. Pemotongan kerbau dilakukan oleh sesepuh pada
pagi hari. Setelah itu, daging kerbau yang disebut jiwaan dibagikan kepada
seluruh masyarakat Citorek. Semua masyarakat harus kebagian meskipun sedikit.
4.
Ziarah/ngembangan
Ziarah
ke tanah leluhur.
5.
Rasul serah taun/syukuran
Syukuran
dilakukan di tempat para kasepuhan. Di sini para kasepuhan berkumpul sambil
makan bersama dan musyawarah.
6.
Hajatan/sunatan
Sunatan
dilakukan saat Seren Taun setelah
syukuran dilakukan.
7.
Kariyaan
Ini
merupakan penutupan dari Seren Taun. Penutupan
ditandai dengan menabuh goong gede. Dengan
begitu, mereka kembali ke rutinitas masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar