Universitas Pakuan

http://www.unpak.ac.id/

Senin, 18 November 2013

Persawahan pun Punya Cerita

oleh Andreas dan Jatmiko

Bagi kami, Citorek begitu unik. Lihatlah sawah yang menghampar luas di desa itu. Banyak yang bisa diceritakan dari persawahan Citorek. Itulah mata pencaharian mereka: bertani. Katanya, jika seorang laki-laki hendak menikah, istrinya harus bisa menanam padi. Anda tidak akan bisa melihat kegiatan bertani di sini saat hari Jumat dan Minggu. Karena semua masyarakat di sini Islam, Jumat adalah waktunya untuk beribadah (shalat Jumat). Sementara, hari Minggu merupakan libur nasional. Mereka menghormati pemerintah dengan meliburkan diri di hari tersebut.
Untuk hal yang satu ini, mereka masih memegang teguh amanat dari leluhur. Kata leluhur, cukuplah panen sekali dalam setahun. Jika lebih, padinya tidak akan tumbuh sempurna. Benar saja, suatu kali mereka pernah panen dua kali dalam setahun. Namun, panen mereka selalu gagal karena padinya tidak tumbuh sempurna.
Sesudah panen, ada perayaan yang dinamakan Seren Taun sebagai wujud dari rasa syukur mereka kepada Yang Maha Kuasa karena telah memberi nikmat yang berlimpah. Saat seren taun jugalah, masyarakat menggelar berbagai acara lainnya seperti yang tertulis di bawah ini.
1.      Nganjang/babawaan
Nganjang merupakan satu hari sebelum perayaan Seren Taun, yang harus membawa sisa hasil bumi kepada kasepuhan yang disebut ngajiwa, dengan diiringi goong gede. Hasil bumi yang dimaksud padi, pisang, ternak dan lain-lain.
2.      Hiburan/raramean
Hiburan dilakukan pada malam hari sebelum perayaan Seren Taun, seperti hiburan topeng, koromong, angklung, dan lain-lain.
3.      Memotong kerbau
Kerbau dibeli dari iuran masyarakat. Pemotongan kerbau dilakukan oleh sesepuh pada pagi hari. Setelah itu, daging kerbau yang disebut jiwaan dibagikan kepada seluruh masyarakat Citorek. Semua masyarakat harus kebagian meskipun sedikit.
4.      Ziarah/ngembangan
Ziarah ke tanah leluhur.
5.      Rasul serah taun/syukuran
Syukuran dilakukan di tempat para kasepuhan. Di sini para kasepuhan berkumpul sambil makan bersama dan musyawarah.
6.      Hajatan/sunatan
Sunatan dilakukan saat Seren Taun setelah syukuran dilakukan.
7.      Kariyaan
Ini merupakan penutupan dari Seren Taun. Penutupan ditandai dengan menabuh goong gede. Dengan begitu, mereka kembali ke rutinitas masing-masing.


0 komentar:

Posting Komentar